Baku Mutu Udara Ambien Nasional
Baku mutu udara ambien adalah ukuran batas atau kadar zat, energi, dan/atau komponen yang ada atau yang seharusnya ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam udara ambien. Tiap negara memiliki standar baku mutu udara yang berbeda. Pada artikel ini akan dibahas perbedaan dari Standar Baku Mutu Udara Ambien Negara Amerika Serikat, India dan Indonesia.
Berikut adalah tabel Baku Mutu Udara Ambien Nasional Pada Ketiga Negara tsb :
Indonesia
Berikut adalah tabel Baku Mutu Udara Ambien Nasional Pada Ketiga Negara tsb :
Indonesia
Amerika Serikat
India
Pembahasan
Standar baku mutu primer ditetapkan untuk melindungi kesehatan publik, termasuk melindungi populasi sensitif seperti penderita asthma, anak-anak, dan orang berusia lanjut sedangkan standar baku mutu sekunder ditetapkan untuk menjaga kesejahteraan kehidupan publik seperti menghindari terjadinya penurunan visibilitas, kerusakan bangunan, dan kematian hewan serta tumbuh-tumbuhan.
Jika standar baku mutu ketiga negara tersebut dibandingkan terdapat beberapa perbedaan, mulai dari banyaknya parameter yang dijadikan standar, waktu pengukuran, dan baku mutu yang ditetapkan :
Jika standar baku mutu ketiga negara tersebut dibandingkan terdapat beberapa perbedaan, mulai dari banyaknya parameter yang dijadikan standar, waktu pengukuran, dan baku mutu yang ditetapkan :
Parameter
Di Amerika hanya 6 parameter (CO, Partikulat, Timbal, SO2, NO2, dan Ozon) yang digunakan sebagai standar baku mutu kualitas udara ambien, di India ada 12 paramater; CO, Partikulat(PM10 dan PM25 dipisah menjadi 2 parameter), Timbal, SO2, NO2, Ozon, Ammonia, Benzene, Arsenic, Ni, dan BaP(fasa partikulat). Untuk negara India, baku mutu di spesifikasikan untuk dua area ; area industri dan area ekologi. Di Indonesia ada 13 parameter ; CO, Partikulat(PM10 dan PM25 dipisah menjadi 2 parameter), Timbal, SO2, NO2, Ozon Hidrokarbon, TSP, Dustfall, dan Total Flourides. Khusus untuk kawasan Industri kimia dasar juga ditambahkan parameter Flour Indeks, Khlorine dan Khlorine Dioksida, serta Sulphat Index. Perbedaan jumlah parameter ini menunjukan kualitas udara pada tiap negara. Sedikitnya jumlah paramater menunjukan sedikitnya jenis pencemar yang dimiliki negara tsb. Namun jumlah paramater yang banyak juga memiliki sisi positif, negara tsb menjadi lebih detail dalam menghadapi jenis jenis pencemar. Bisa diambil contoh Partikulat. Di Amerika partikulat merupakan satu parameter sedangkan di India dan Indonesia partikulat dipisah menjadi 2 parameter berdasarkan ukurannya, hal ini menunjukan dari parameter partikulat Indonesia dan India lebih detail dan spesifik.
Waktu Pengukuran
Untuk waktu pengukuran, di Indonesia pada umumnya pengukuran baku mutu dilakukan antara selang waktu 1 jam, 24 jam, dan 1 Tahun, kecuali Ozon dan Timbal( 1 jam dan 1 Tahun), serta partikulat yang memiliki standar baku mutu yang mirip dengan di Amerika. Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam waktu pengukuran di India., yang berbeda adalah waktu pengukuran annual di India yang menunjukan waktu pengukuran minimum 104 kali setahun diukur 2 kali seminggu selama 24 jam. Penentuan waktu pengukuran disesuaikan dengan prakiraan dampak yang akan terjadi kepada manusia dan lingkungan, baik yang bersifat akut maupun kronis. Di Amerika dampak yang diperkirakan lebih terspesifikasi lagi dengan membaginya menjadi dampak primer dan dampak sekunder. Di India waktu pengukuran yang tertera lengkap dengan detail pengukurannya(durasi pengukuran, batasan, dan syarat). Di Indonesia waktu pengukuran ditentukan dengan memperkirakan waktu pencemar tersebut dapat menganggu kesehatan.
Satuan Nilai Baku Mutu
Untuk satuan nilai baku mutu, di Indonesia hampir seluruhnya menggunakan satuan μg/Nm3. Huruf N sebelum satuan volume mengindikasikan bahwa volume yang dimaksud adalah volume gas pada keadaan normal yakni pada temperatur 25oC dan Tekanan 1 atm. Di Amerika selain menggunakan satuan massa per volume seperti di Indonesia, juga digunakan rasio satuan volume per volume seperti ppm(part per million) dan ppb(part per billion). Di India mayoritas menggunakan satuan μg/m3. Setelah dibandingkan, nilai baku mutu tiap parameter di Indonesia, Amerika, dan India tidaklah sama, beberapa parameter di Amerika memiliki nilai baku mutu yang lebih besar daripada di Indonesia dan India, begitu juga sebaliknya. Penetapan nilai baku mutu disesuaikan dengan kondisi lingkungan di suatu negara dan penelitian-penelitian yang telah dilakukan di negara tersebut. Semakin kecilnya nilai baku mutu menunjukan semakin berbahayanya parameter tersebut bagi lingkungan kesehatan. Negara yang menetapkan baku mutu rendah menunjukan negara yang siap dalam aspek teknologi, sosial, ekonomi untuk menghadapi permasalahan pencemaran udara.
Sumber
Peraturan Pemerintah RI no 41 Tahun 1999
http://epa.gov/air/criteria.html tanggal akses 11 Maret 2013
http://cpcb.nic.in/National_Ambient_Air_Quality_Standards.php tanggal akses 11 Maret 2013
http://epa.gov/air/criteria.html tanggal akses 11 Maret 2013
http://cpcb.nic.in/National_Ambient_Air_Quality_Standards.php tanggal akses 11 Maret 2013